Kamis, 29 Oktober 2009

Pasar Asuransi Syariah makin Kompetitif


Industri asuransi syariah di Indonesia terus berkembang. Ini ditandai dengan makin banyaknya perusahaan asuransi syariah yang bermunculan.Asuransi jenis ini kini menjadi alternatif lain bagi masyarakat yang menginginkan perlindungan atas diri dan keluarganya. Prinsip syariah yang dikembangkannya menjadi kelebihan tersendiri dibandingkan asuransi konvensional.

Melihat pasar yang masih besar tersebut, perusahaan asuransi asing pun mulai mengincar market di dalam negeri. Ini akan membuat industri asuransi makin kompetitif. Pakar asuransi syariah yang juga ketua umum Insurance Islamic Society (IIS), Muhammad Syakir Sula, mengatakan setidaknya akan ada tiga asuransi asing yang membuka unit syariah di 2009, yaitu Manulife, Sequislife, dan Sunlife.

Agar asuransi syariah lokal dapat bersaing dengan asuransi syariah asing tersebut, kata Syakir, mereka harus mengembangkan produk-produk inovatif di tahun mendatang. ''Selain itu, asuransi syariah lokal juga harus lebih taat masuk ke pasar, melakukan inovasi produk, sumber daya manusia (SDM)-nya diperbaiki dan modalnya dikembangkan,'' ujarnya beberapa waktu lalu.

Harus diakui, jelasnya, ketika asuransi asing membuka unit syariah, pertumbuhannya jauh lebih baik dari asuransi lokal. Penyebabnya, perusahaan asuransi asing benar-benar serius dalam mempersiapkan unit syariahnya. Untuk itu, asuransi lokal harus lebih serius dan optimal dalam mempersiapkan diri saat akan membuka unit syariah, baik dalam sosialisasi, SDM, dan modal.

Meski demikian, ia meyakini saat ini adalah era kebangkitan asuransi syariah lokal. Pasalnya, asuransi lokal secara finansial tidak terlalu terkena dampak krisis dan memiliki potensi kuat untuk bertahan kecuali asuransi syariah yang menyimpan dananya di pasar modal. ''Sedangkan perusahaan asuransi luar negeri bisa saja terkena dampak, karena sumber mereka adalah dari negara-negara yang terkena krisis seperti Eropa, Amerika, atau Jepang. Sedangkan asuransi syariah lokal hanya terkena riak-riak gelombang krisis ekonomi,'' jelasnya.

Direktur Utama PT Asuransi Syariah Mubarakah, Salim Al Bakry, menyambut baik adanya unit asuransi syariah asing. ''Kami senang saja karena masyarakat akan semakin teredukasi tentang asuransi syariah, dan niat mereka juga baik untuk mengembang kan asuransi syariah, tak hanya sekedar alasan bisnis,'' kata Salim.

Direktur Syariah, PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Kiswati Soeryoko, mengakui potensi pasar asuransi syariah di Indonesia masih sangat besar. Karena itulah Allianz, raksasa asuransi asal Jerman pun tertarik masuk ke bisnis asuransi syariah di Indonesia. ''Selain potensi pasar yang sangat prospektif, Allianz juga berkomitmen menjadi penyedia layanan asuransi yang lengkap, sesuai dengan moto Allianz 'Solusi Asuransi dari A - Z bagi masyarakat Indonesia'. Apapun yang dibutuhkan berkaitan dengan proteksi, maka Allianz adalah pilihan utamanya,'' tutur Kiswati Soeryoko kepada Republika beberapa waktu lalu.

Salim mengemukakan, pasar asuransi di Indonesia, lanjutnya, masih cukup luas. Pemegang polis asuransi Indonesia termasuk terendah di Asia Tenggara yaitu kurang dari 10 persen. Untuk itu perlu adanya kerja sama edukasi dari pelaku perusahaan dan akademisi tentang betapa pentingnya asuransi. Hadirnya berbagai asuransi syariah asing, akan memacu Mubarakah untuk makin memperbaiki diri. ''Kehadiran asuransi lokal akan dapat memberi efek ganda karena dana akan tetap di Indonesia. Selain itu, juga bisa membangun sektor riil dan membuka lapangan pekerjaan,'' kata Salim.

Memasuki 2009, Mubarakah pun memiliki sejumlah strategi demi mencapai target premi Rp 1,5 triliun. Di antaranya adalah perluasan jaringan distribusi, jaringan kantor cabang dan pengembangan produk. 'Selain itu kami juga akan meningkatkan pelayanan asuransi untuk merebut pasar.

Pengembangan SDMHal penting yang harus diperhatikan oleh industri syariah Indonesia untuk bisa bersaing dengan pemain asing adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini menjadi sesuatu yang kata kunci guna mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi di tahun ini.Terkait dengan hal itu, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) akan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) nya. Ketua AASI, M Shaifie Zein, mengungkapkan, SDM merupakan kunci penting di industri syariah. Karena itu kemampuan teknis mereka harus ditingkatkan karena akan banyak pesaing global yang masuk. ''Asuransi asing tersebut memiliki permodalan, jaringan dan portofolio yang cukup besar. Hal itu menjadi keuntungan tersendiri bagi mereka. Untuk itu SDM asuransi syariah kita harus ditingkatkan,'' katanya baru-baru ini.

Syakir Sula menambahkan, untuk meningkatkan kualitas SDM asuransi syariah, maka diperlukan sertifikasi hingga tingkat agen. Pasalnya, menjual produk asuransi syariah tak sama dengan asuransi konvensional. Saat ini rencana sertifikasi tersebut masih dalam proses dan diperkirakan dapat diberlakukan pertengahan tahun ini. ''Untuk menyiapkan materi workshop, bagaimana sistem sertifikasinya kira-kira membutuhkan waktu tiga sampai empat bulan,'' kata Syakir.

Dalam workshop tersebut, peserta akan diberikan materi tentang ilmu syariah dan etika penjualan produk sesuai prinsip Islam. Hal tersebut, lanjut Syakir, bukan berarti agen harus mengenakan pakaian muslim dalam memasarkan produknya, namun paling tidak memiliki gaya berpakaian sopan.

Dengan adanya sertifikasi tersebut, Syakir pun yakin hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan asuransi syariah. Rata-rata pertumbuhan premi asuransi syariah antara 30 persen hingga 40 persen. ''Dengan adanya sertifikasi, maka pertumbuhan premi dapat melebihi 50 persen,'' tandas Syakir Sula.

Direktur Utama Harahap Business Consulting, Hadry Harahap pun menyatakan hal senada. Untuk mendukung pertumbuhan asuransi syariah, sertifikasi tak hanya di level manajemen, namun juga hingga level marketing. ''Sertifikasi hingga level marketing diperlukan agar mereka memiliki kapabilitas dan kompetensi cukup dalam menjual produk syariah,'' kata Hadry.jar/yto

sumber: www.republika.co.id
Program Affiliate Indowebmaker

Pengikut

 

Investasi dan Bisnis. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com